Takut kepada Allah
Al-Qasim bin Muhammad rahimahullah mengisahkan,
”Kami pernah bepergian bersama Ibnul Mubarak dan banyak pertanyaan yang terlintas di benakku terhadap dirinya, apa yang menyebabkan lelaki ini dihormati hingga ia sangat populer di kalangan manusia?
Jika ia shalat, puasa, jihad dan haji; kami juga shalat, puasa, jihad dan haji.
Pada suatu perjalanan menuju Syam pada malam hari, kami makan malam di sebuah rumah. Tiba-tiba lampu mati. Seseorang berdiri mengambil lampu dan menyalakannya. Sejenak ia diam kemudian lampu menyala.
Sesaat kemudian aku melihat wajah Ibnul Mubarak dan janggutnya basah dengan air mata. Batinku berkata,
“Karena rasa takut itulah lelaki ini dihormati melebihi kami, barangkali ketika lampu dibawa, ia berjalan menuju kegelapan dan mengingat hari kiamat lalu menangis.”
(Shifatush Shafwah, 4/140)
Dipetik dari Aina Nahnu min Akhlaqis Salaf, hlm. 17—18
Asysyariah 004
Https://telegram.me/salafiyyun